Jatuh bangun mengawali usaha, sangat
dirasakan perempuan muda ini. Sejak 2013 lalu, Ika Wulandari mencoba
membuka usaha membuat aneka kue, cupcake yang sederhana.
Dari hobinya makan dan senang membuat roti memberinya inspirasi untuk menekuninya agar bisa mendulang rupiah.
Tak
ada ilmu khusus yang dipelajarinya. Hanya saja saat itu, lulusan SMAN 1
Cepogo Boyolali jurusan IPA ini merasa ingin berbuat sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
“Saya
itu kan ndak kuliah, lulus SMA juga sempat kerja di mana-mana. Terakhir
resign dari pabrik. Saya sempat terkendala ijazah yang hanya
SMA”terangnya.
Namun karena dukungan
orang tua dan semangatnya untuk berwirausaha, maka ia pun optimis
memulainya. Hanya menggunakan peralatan rumah tangga sederhana dan
lokasi masih di rumah orangtuanya, Wulan mulai membuat kue.
Cupcake
dipilihnya, sebab saat itu belum banyak saingan, meski untuk pasar kue
sudah ada brownies, donat yang sudah mendapat hati di masyarakat.
“Dengan
modal pas-pasan, alat rumah tangga seadanya, 3 tahun lalu mulai bikin
cupcake. Hanya berani dijual ke kantin-kantin sekolah dengan sistem
konsinyasi. Dua bulan itu laris manis, cuman lakunya tidak
stabil”terang wulan.
Rasa frustrasi karena pasar tak
konsisten, sempat melandanya, namun tak menghentikan langkahnya. Hingga
kemudian, ia memadukan kecanggihan teknologi dan media sosial untuk
berjualan. Ia pun mulai mengusung konsep Open & order dalam
produk-produk yang dijualnya lewat media sosial.
Hasilnya
satu demi satu, pelanggan dan reseller pun masuk menjadi konsumennya.
Rebranding pun dilakukannya, dengan mengusung nama Wulan’s Cakery (Cake
and Bakery).
“Banyak yang pesan
cupcake, tapi juga kue ulang tahun dan wedding cake. Aneka kue basah dan
kue kering pun laris manis saat ada momen Lebaran dan Sadranan di
Boyolali,” terangnya.
Mematok harga
yang cukup terjangkau, untuk cupcake yang awalnya dulu hanya dijual Rp
1000 per cup kini menjadi Rp 25.000 per cup.
Atau
paket set berisi 4 cupcake Rp 85.000-Rp 100.000, dan 1 set isi 6
cupcake harga Rp 125.000-Rp 150.000. Sedangkan kue tart mulai harga Rp
55ribu, dan wedding cake mulai Rp 500.000.
“Alhamdulillah,
omset setiap bulan bisa mencapai Rp 8juta-Rp 12 juta. Tidak hanya dari
Boyolali saja, namun orderan juga dari Solo, Tangerang dan Kalimantan.
Saya memberdayakan 3-4 tetangga untuk membantu, ketika ada orderan
partai besar.” tegasnya.
Satu hal
yang kini masih menjadi kendala terkait keberlangsungan usaha rumahannya
itu, Wulan mengakui ada pada izin produk Pangan Industri Rumah Tangga
(PIRT) yang belum diperolehnya.
Mengingat tempat produksi aneka kue miliknya masih menjadi satu dengan rumah tangga atau rumah tinggal.
“Targetnya
tahun depan punya PIRT, dan seluruh standarisasi terpenuhi. Semoga ke
depannya usaha ini dapat menginspirasi banyak orang, banyak lulusan yang
tidak bisa menempuh pendidikan lebih tinggi lagi. Saya juga ingin
membuktikan bahawa kesuksesan dan kebermanfaatan kita bagi orang lain
itu tidak tergantung dari jenjang pendidikan seseorang yang
tinggi.”pungkasnya.
Yang penasaran cek di tkp wulan's cakery di Jl Raya Boyolali-Cepogo (Sebelah timur Indomaret), cepogo, Boyolali, Jawa tengah.
Sumber:joglosemar.co
0 Response to "Wulan's Cakery, Mendulang rupiah dimulai dari hobi makan dan membuat kue"
Posting Komentar