Serba jagung, boyolali raih rekor muri di hari pangan sedunia


Boyolali mencatatkan dua rekor sekaligus di Museum Rekor Indonesia (Muri) dari acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2016.

Kedua rekor itu untuk pencipta menara jagung setinggi 15 meter serta pencipta menu masakan dan minuman berbahan dasar jagung sebanyak 301 jenis.

Penyerahan penghargaan dari MURI diserahkan perwakilan MURI Sri Widayati kepada Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat, Kepala Manajer Regional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT BISI International Tbk. Tejo Iswoyo, serta sejumlah pendukung lainnya di lokasi menara jagung, Minggu (30/10/2016).

Sri Widayati mengatakan dua rekor itu tercatat dengan nomor 7.688 dan 7.689. Menara jagung setinggi 15 meter dengan diameter tiga meter menjadi menara jagung tertinggi di Indonesia.

Sementara penciptaan makanan dan minuman olahan jagung di Boyolali memecahkan rekor terbanyak, yakni 301 jenis masakan. Jenis masakan berbahan jagung itu antara lain oseng, sop matahari, puding, ketan jagung, capcai, omelet, berondong, cilok, es teler, bubur, kue tar, timlo, mutiara, dan masih banyak lagi.

“Menara jagung dan masakan olahan jagung di Boyolali menjadi yang tertinggi dan terbanyak di Indonesia,” ungkap Sri Widayati .

Kepala Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BK3P) Boyolali, Juwaris, mengatakan ikon menara jagung tersebut akan melengkapi ikon Boyolali, yakni ternak sapi. Ia mengatakan untuk membuat menara jagung tersebut membutuhkan 16.000-an jagung atau sekitar 6 ton.

Sebagai ikon baru peringatan HPS, Boyolali membuktikan sebagai daerah yang cukup potensial menghasilkan jagung. Juwaris mengusulkan menara jagung tersebut sebagai monumen kebangkitan pangan Nasional.

“Dari komoditas jagung yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai jagung rebus, ternyata jika diolah bisa menjadi ratusan jenis makanan,” kata dia.

Khusnul Imtihan, Manajer Area PT BISI Intenational tbk. Jawa Tengah-DIY, mengatakan akan terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya jagung. Menurut Khusnul, benih jagung produksi PT BISI hingga saat ini masih menjadi yang terdepan dan diminati para petani, khususnya varietas BISI 18 dan BISI 2.

“Dua varietas ini dapat julukan raja dan ratunya jagung sebab sampai saat ini sangat digemari petani,” paparnya.

Related Posts:

Pemkab Boyolali Siapkan Rp20 Miliar untuk Beasiswa ke luar negeri di tahun 2017


Anggaran senilai Rp20 miliar disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk penyelenggaraan beasiswa umum sekolah ke luar negeri tahun 2017.

Bupati Boyolali, Seno Samodro, mengaku berharap bisa mengalokasikan anggaran beasiswa senilai Rp50 miliar. Namun dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) anggaran daerah tahun 2017, anggaran yang bisa dialokasikan baru berkisar Rp20 miliar.

“Sekarang jangan puas hanya dengan bisa jualan tembakau. Harus mampu merubah masa depan, dan anak-anaknya harus disekolahkan minimal S1, S2, kalau bisa S3,” kata Seno di hadapan masyarakat Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rahman, membenarkan alokasi sementara untuk program beasiswa umum tahun 2017 senilai Rp20 miliar.
“Ini khusus untuk beasiswa pendidikan ke luar negeri bagi masyarakat ber-KTP Boyolali dan sasaran utama adalah masyarakat tidak mampu,” kata Abdul Rahman.

Tahun ini program beasiswa pendidikan ke luar negeri sudah dimulai melalui bekerja sama dengan Universitas Nanjing Tiongkok. Baru-baru ini, Seno juga menyampaikan siap memfasilitasi program beasiswa pendidikan di Birmingham Inggris.

“Dan sekarang kami sedang menjajaki kerja sama program beasiswa dengan universitas di Amerika Serikat. Kami tidak membidik universitas yang kelas atas seperti Howard University, itu terlalu tinggi, tapi universitas yang menengah, kualitasnya masih bagus, namun mencukupi ketersediaan anggaran kami,” ujar Abdul Rahman.

Jika Disdikpora berhasil menjalin kerja sama program beasiswa dengan tiga universitas di tiga negara tersebut maka sedikitnya alokasi anggaran cukup untuk 70 orang penerima beasiswa.
“Dua puluh lima orang kuliah di Amerika, 15 orang kuliah di Inggris, dan 30 orang kuliah di Nanjing Tiongkok,” ujar dia.

Related Posts:

Warung Kopi Klotok Pakem, salah satu tujuan kuliner di jogjakarta


Yogyakarta selain menjadi kota pelajar dan wisata juga mempunyai daya tarik tersendiri dalam hal kuliner. Banyak tempat-tempat kuliner yang menyajikan makanan-makanan tradisional asli Yogya.
Salah satunya adalah di Warung Kopi Klotok yang berada di Jl Kaliurang Km 16 Kledokan Pakem Sleman ini. Warung tersebut saat ini sedang banyak dicari oleh para pecinta kuliner.

Walaupun tempatnya berada di desa yang jalannya pun kecil dan jauh dari kota, namun warung ini selalu ramai oleh pengunjung setiap harinya. Dengan mengusung konsep rumah pedesaan jaman dahulu. Disini pengunjung dapat merasakan sejuknya udara lereng gunung Merapi yang jauh dari polusi perkotaan. 

Dari segi bangunan, rumah joglo jaman dahulu yang terbuat dari kayu itu ditata dengan interior yang membuat kesan lawas. Termasuk meja dan kursinya. Di warung kopi klotok, pengunjung dapat langsung mengambil makanan secara prasmanan. Layaknya ketika ingin makan dan mengambilnya di dapur milik pribadi. 

"Konsepnya itu kaya kalo kita datang ke rumah eyang, terus mau makan nah kan ngambil sendiri di dapurnya. Jadi disini seolah-olah kaya di rumah sendiri," ujar Halida Nursyah Arnaiz selaku menejer yang juga anak dari pemilik warung kopi klotok.

Buka dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Warung kopi klotok menyediakan berbagai macam masakan rumah khas orang Jawa yang sederhana. Menu yang terdapat disini antara lain makanan, sayur, lauk, jajanan dan minuman. 

menu masakan di warung kopi klotok
Sesuai dengan namanya, kopi klotok yang cara pembuatannya di masak hingga muncul bunyi "klotok-klotok" menjadi minuman khas di warung ini. Namun selain itu ada juga teh tubruk gulo batu dan juga wedang jage gepruk yang tak kalah enaknya dengan kopi klotok. Ada juga beberapa minuman lain seperti teh tawar ataupun teh panas. Minuman yang ada disini dihargai mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 6,500.

Makanan utama yang disediakan di warung kopi klotok ini adalah nasi megono dan nasi putih. Dengan berbagai sayur yaitu lodeh tempe lombok ijo, oseng buncis, lodeh kluwih, lodeh terong dan sayur asem. Pengunjung dapat mengambil semua sayur tersebut sepuasnya hanya dengan membayar Rp 6.500 saja. 

Selain sayur terdapat juga lauk sebagai pelengkap. Telur krispi termasuk lauk favorit di warung kopi klotok. Ada juga tahu bacem, tempe garit, gereh layur dan pindang goreng.
Harga yang ditawarkan untuk lauk mulai dari Rp 1.000 - Rp 4.000.

Untuk jajanan, terdapat jadah goreng dan pisang goreng khas warung kopi klotok. Di sini, pisang goreng merupakan menu yang sering dipesan oleh pengunjung. Dengan harga Rp 6.500 pengunjung sudah bisa mendapatkan seporsi jadah ataupun pisan goreng. Bahkan jika pada akhir pekan, pengunjung harus bersabar mengantri untuk mendapatkan pisang goreng. 

"Karena kapasitasnya sebagai warung bukan rumah makan jadi sistemnya sabar menanti. Seninya di kopi klotok itu pelanggan mandiri, bener-bener kaya di rumah sendiri," tandas Halida yang juga anak dari pemilik Warung Kopi Klotok.

Related Posts:

Plaza Manahan Solo menjadi destinasi baru Kota Solo


Plaza Manahan Solo di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Banjarsari, Solo, menjadi destinasi baru Kota Solo. Pasca diresmikan pada Kamis (27/10/2016) malam oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Plaza Manahan mulai didatangi warga.

Di Plaza Manahan terdapat monumen patung Soekarno membaca, dan air mancur. Di sekitar Plaza Manahan juga terpasang belasan foto Presiden ke-1 RI, Soekarno (almarhum). Plaza Manahan juga menjadi ajang foto-foto para pengunjung yang datang.

Para pengguna jalan yang melintas pun memperlambat laju kendaraan kemudian  mengabadikan patung monumen Soekarno membaca di Plaza Manahan melalui kamera handpone.

Seorang pengunjung, mengatakan, Plaza Manahan harus tetap dijaga. "Yang penting kebersihannya terjaga dan jangan hanya pas awal diresmikan," ungkap salah satu warga Manahan. Sebagai ikon baru di Solo,  Plaza Manahan harus steril dari pedagang kaki lima (PKL). "Agar di lokasinya tidak banyak sampah bekas makanan," katanya menegaskan.

Related Posts:

Taman Balekambang, Tempat rekreasi warga solo nan hijau dan sejuk


Taman Balekambang merupakan taman kota Solo yang terletak di Jalan Balekambang No1, Banjarsari, Kota Surakarta. Taman Balekambang memiliki luas tanah 9,8 Ha yang dibangun pada 26 Oktober tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII.

Taman ini dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk putri-putrinya yaitu GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Sebelumnya tempat ini bernama Partini Tuin dan Partinah Bosch. Figure kedua putri KGPAA Mangkunegara VII dapat dilihat pada patung yang terdapat di dalam taman Balekambang.

Partini merupakan putri tertua KGPAA Mangkunegara VII. Semula taman ini terbagi dua, yaitu area Partini Tuin yang artinya Taman Air Partini, dan area Partinah Bosch atau Hutan Kota Partinah. Sekarang kedua area itu menyatu, membuatnya menjadi sebuah taman kota dengan berbagai fasilitas bagi publik di dalamnya. Patung Partinah Bosch juga berada Taman Balekambang Solo.

Papan berisi sejarah Taman Balekambang Solo membantu menjelaskan pada tentang nama tersebut.
Partini Tuin atau Taman Air Partini terdapat kolam resapan yang luas dan juga berfungsi untuk penampungan air.

Kolam ini juga bisa digunakan untuk wisata air dengan menggunakan perahu. Sedangkan Partinah Bosch atau Hutan Partinah merupakan area yang dipenuhi dengan berbagai tanaman dan pohon-pohon langka, seperti kenari, beringin putih dan lain sebagainya.

Partinah Bosch berfungsi sebagai paru-paru kota. Dahulu taman Balekambang digunakan untuk tempat rekreasi keluarga dan kerabat istana mangkunegaran. Kemudian pada masa KGGPA Mangkunegara VIII, taman ini dibuka untuk umum. Dengan diselenggarakan pula berbagai hiburan rakyat seperti ketoprak lesung.

Antara tahun 70an hingga akhir 80an, di kompleks taman Balekambang terdapat gedung yang digunakan sebagai tempat hiburan, yaitu panggung Srimulat. Bahkan aksi panggung Srimulat ini menjadi primadona hiburan kota Solo di masa itu. Kini setelah revitalisasi pada tahun 2008, taman Balekambang kembali pada fungsi aslinya, menjadi taman kota.



Related Posts:

Sekolah Nasional Karangturi memperingati hari listrik nasional


Dalam rangka memperingati hari listrik nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober lalu, Sekolah Nasional Karangturi menyelenggarakan kegiatan gerakan hemat listrik yang diikuti siswa-siswi di kampus mereka Jalan Padma Boulevard Selatan Blok F, Graha Padma Semarang.

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah mematikan listrik mulai pukul 08.00 hingga 09.30 2, mengatur daya peralatan elektronik pada level hemat daya listrik hingga pengelolaan limbah baterai. Kepala SMA Karangturi, Susena menjelaskan, sekolah merupakan tempat membangun perilaku positif bagi seluruh warga sekolah.

"Untuk itu harus ada ide kreatif untuk membuat kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar yang bernilai bagi siswa dan berdampak bagi masyarakat. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara ini adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bijak terhadap penggunaan energi khususnya listrik oleh karena itu kegiatan ini kami pilih," terangnya.

Ia menjelaskan, selain kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya pihaknya juga memberikan seminar pengetahuan tentang material penyusun baterai dan dampaknya terhadap lingkungan, membangun jiwa kewirausahaan siswa untuk menggunakan kembali baterai bekas menggunakan bahan yang ramah lingkungan hingga menyalurkan baterai bekas ke industri kuningan sebagai bahan dasar.

"Kami juga memberi kesempatan kepada siswa untuk memajang karya atau temuan siswa tentang energi alternatif seperti pemanas air tanpa listrik, energi listrik bertenaga panas, energi listrik bertenaga angin, energi listrik dari bahan alam seperti ketela, buah-buahan dan kulit pisang," beber Susena lebih lanjut.

Ia menambahkan, pembentukan sikap hemat listrik memang harus berkelanjutan bukan hanya dilakukan di sekolah. Susena menghimbau keterlibatan orang tua dan masyarakat untuk mengawal secara berkelanjutan agar siswa siswi memiliki tradisi menghemat listrik.

Related Posts:

Aksi mural usai upacara peringatan Sumpah Pemuda di halamam Balai Kota solo


FX Hadi Rudyatmo, melakukan aksi mural usai upacara peringatan Sumpah Pemuda di halamam Balai Kota, Jumat (28/10/2016) pagi.

Aksi diselenggarakan oleh mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), FSRD, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

"Pak Rudy (sapaam akrab Wali Kota) mengikuti aksi mural usai upacara sumpah pemuda," kata Kaprodi DKV, Basnendar H.

Dikatakannya, Rudy mewarna mural dengan kuas bercat biru. Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan dalam memperingati peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-88 pada tahun 2016.

"Mahasiswa Prodi DKV khususnya semester I memperingati melalui Ekspresi diri dari semangat kaum muda dengan media seni rupa, khusus Mural," ungkap Basnendar.

Aksi dilakukan oleh sekitar 50 mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), FSRD, ISI Solo.
Dilakukan melalui goresan di dinding triplek berukuran ukuran 10 meter  x 2 meter dengan media cat tembok dan pigmen.

Basnendar menyampaikan, melalui tema yang diusung, mahasiswa akan menyuarakan pesan dari semangat Sumpah Pemuda lewat mural.

Aksi mural juga akan disaksikan oleh Wakil Wali Kota, Acmad Purnomo, serta pejabat Pemkot Solo.

Related Posts:

Banjir Lahar dingin di Magelang Hanyutkan 9 Truk penambang pasir


Sembilan truk yang berada di aliran Kali Bebeng, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, hanyut terbawa banjir lahar hujan, Kamis (27/10/206) malam.

Truk-truk milik para penambang pasir itu pun ada yang tertimbun meterial pasir, batu, sehingga mengalami kerusakan parah. Beruntung tidak ada korban jiwa. Supir dan awak truk berhasil menyelamatkan diri.

Ahmad Muslim, Anggota Banser Tanggap Bencana (BAGANA) Kecamatan Srumbung, menuturkan wilayah Srumbung diguyur hujan sejak Kamis pagi hingga siang.

Hujan deras menyebabkan banjir di kali yang berhulu di gunung Merapi itu. Informasi yang diperoleh dari penambang, kata Muslim, sebelum musibah itu terjadi terdengar suara gemuruh dari hulu sungai.
Mereka lantas bergegas menjauh dan turun dengan mengendarai truk.

"Tapi banjir lahar hujan datang sangat cepat sebelum mereka berhasil turun."
"Terlebih medan jalan yang berat sehingga truk-truk hanyut."
"Untungnya para penambang bisa menyelamatkan diri," kata Muslim, Kamis malam.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Magelang Trans Comunity, lanjut dia, ada 9 truk yang mengalami kerusakan tertimbun material baik berupa pasir dan bebatuan.

Kepala Polsek Srumbung AKP Suwidodo mengatakan, para sopir dan pemilik truk telah melakukan koordinasi dengan relawan dan instansi setempat guna upaya evakuasi.

Menurut dia, evakuasi tidak bisa langsung dilakukan malam itu juga lantaran medan serta cuaca yang tidak mendukung.

"Hari ini (Jumat) dilakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat karena truk tertimbun dan medan yang sulit,” kata Suwidodo.

Ketua Paguyuban Penambang Manual Merapi Punokawan, Fatkhul Mudjib, mengaku sudah selalu memperingatkan para penambang agar tidak melanjutkan aktivitas penambangan di lokasi tersebut.
Tetapi, beberapa penambang tetap tak mengindahkannya.

"Kami tidak bosan-bosannya memperingati para penambang, tapi karakter mereka kan berbeda-beda, dari hari ke hari masih saja nekat menambang di lokasi terlarang itu," katanya.

Selain merusak lingkungan, ulah nekat para sopir yang tidak mengindahkan himbauan justru akan membahayakan keselamatan mereka sendiri.

Apalagi sudah tidak terhitung lagi jumlah penambang yang tewas akibat tertimbun longsor di sekitar lokasi tersebut.

Pihaknya pun telah menyediakan lahan bagi para penambang, di lokasi yang letaknya lebih ke bawah, sehingga dipastikan lebih baik dari segi keamanan.

Related Posts:

Tim Futsal UNS sabet mendali perak di ajang Liga Mahasiswa Nasional UII Yogyakarta


Para atlet dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) kembali menorehkan prestasinya. Kini giliran dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal UNS meraih Perak di ajang Liga Mahasiswa Nasional yang digelar di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dari mulai 12-22 Oktober kemarin.

Pembina UKM Sepakbola dan Futsal UNS, Waluyo mengatakan prestasi yang telah diraih ini  menunjukkan eksistensi dari UKM di kancah nasional. “Terima kasih atas izin dan dukungan dari pihak universitas baik berupa dana dan dukungan lainnya yang telah diberikan sehingga anak-anak menjadi semangat,” ujar Waluyo saat melaporkan prestasi kepada Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi yang didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Darsono, Selasa (25/10/2016).

Sebelum maju ke tingkat nasional, tim UKM Futsal ini mengikuti babak penyisihan di tingkat regional Jateng-DIY. Tim putra berhasil menempati posisi pertama dan mendapatkan hak untuk bertanding di tingkat nasional, sedangkan tim putri menempati posisi ketiga.

“Mahasiswa yang mengikuti futsal ini rela meninggalkan bangku perkuliahan selama kurang lebih dua Minggu demi mengharumkan nama baik UNS,” kata Waluyo.

Dan ternyata perjuangan para mahasiswa ini tidak sia-sia. Mereka pulang berhasil membawa perak dan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 25 juta.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi menyampaikan apresiasi atas apa yang telah diraih oleh UKM Futsal tersebut. “Saya atas nama pimpinan dan seluruh civitas akademika UNS menyampaikan apresiasi dan kebanggaan kepada Saudara sekalian. Ini membuktikan bahwa UKM Futsal di UNS ada dan maju,” ujarnya.

Ravik juga menambahkan sejauh ini, nama besar UNS terkait dengan olahraga selalu dikaitkan dengan silat yang tidak hanya di tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), tetapi juga ASEAN dan dunia. “Monggo, cita-citakan untuk bisa seperti itu. Suatu saat orang biar tahu, oh, UNS itu pinter juga futsalnya,” pesannya.

Related Posts:

Patung Soekarno manahan akan di buka selubungnya Nanti malam pukul 00:00 wib


Banyak Masyarakat yang penasaran dengan yang ditutupi dengan selubung putih di Plaza Manahan. Itu akan terjawab karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan membuka selubung tersebut.

Pembukaan selubung putih itu akan dilakukan Jumat (28/10) dini hari, atau tepatnya pukul 00.00 WIB. Pemilihan waktu ini disesuaikan dengan peringatan ke-88 Sumpah Pemuda. Jika banyak yang belum tahu benda yang terbungkus tersebut adalah patung Sang Proklamator, Ir. Soekarno.

Pose patung sendiri yakni sedang membaca buku sambil duduk. Pelepasan selubung putih sekaligus menandai dibukanya Plaza Manahan untuk umum. Meskipun, sebenarnya pembangunan plaza belum rampung 100 persen.

“Rencana selubung patung Bung Karno akan dibuka, Jumat (28/10) Pukul 00.00 WIB. Itu nanti sekaligus untuk memperingati Sumpah Pemuda, 28 Oktober ke-88 tahun,” terang Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surakarta, Hasta Gunawan saat ditemui di Balaikota, Rabu (26/10/2016).

Rangkaian acara proses pelepasan selubung sendiri akan dimulai, Kamis (27/10/2016) malam. Acara akan dibuka dengan renungan Peringatan Sumpah Pemuda yang ke-88 tahun. Sedikitnya 600 tamu undangan akan hadir dalam acara ini. Selain itu juga akan ada pemutaran film-film dokumenter dan perjuangan.

Ini bertujuan untuk menggelorakan semangat para pemuda. Dan nantinya tepat pukul 00.00 WIB selubung patung Bung Karno akan dilepas oleh Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo.

Untuk renungan akan diisi sejumlah kegiatan. Di antaranya, parade puisi, refleksi sumpah pemuda dan penyerahan tumpeng ke perwakilan pemuda. Lanjut dia, untuk proyek tahap kedua ini memang belum rampung secara keseluruhan tinggal pengerjaan finishing saja.

Nantinya akan dibahas lebih lanjut untuk peresmiannya. Meski begitu, pembukaan selubung patung Bung Karno menjadi tanda bahwa Plaza Manahan sudah bisa dikunjungi untuk umum.

“Itu memang belum selesai tinggal finishing saja. Untuk fasilitas seperti lampu, CCTV atau penjaga sudah dilakukan, ini dibangun dengan anggaran Rp 6,82 miliar,” imbuhnya.

Hasta menambahkan, nantinya masih ada pengerjaan untuk tahap lanjutan dan sudah diajukan anggaran lewat APBD 2017 sekitar Rp 1,4 miliar. Untuk pengerjaan ke depan fokusnya pada lampu, aksesori ataupun landscape bahkan ada usulan penggantian pohon cemara dengan pohon yang lebih besar, seperti  kecik manila atau bisbol.

“Ke depan motor dilarang melintasi jalan depan plaza karena hanya untuk pejalan kaki, nanti juga akan dipasang rambu dan fasilitas parkir sepeda,” sambungnya.

Sementara itu, Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo menyatakan, jika proyek pembangunan tahap kedua cukup bagus. Yang mana tidak sampai akhir Oktober sudah bisa selesai. Nanti akan ada personel Linmas dan Satpol PP untuk berjaga dan pengawasan saat ini mulai dibuka.

“Walau dibuka sementara, tetap ada pengawasan. Jangan sampai public space ini disalahgunakan, ini belum selesai masih ada tahap ketiga,” tandasnya.

Related Posts:

Hari Pangan Sedunia diikuti oleh perwakilan dari seluruh propinsi di Indonesia.


Pameran Hari Pangan Sedunia diikuti oleh perwakilan dari seluruh propinsi di Indonesia. Dalam pameran ini ditampilkan berbagai sumber pangan baik yang potensial ataupun yang memiliki keunikan dari tiap daerah beserta hasil olahannya. Pameran ini diikuti pula oleh organisasi atau lembaga swadaya masyarakat yang mempunyai perhatian terhadap pangan.(boyolalikab.go.id)

Related Posts:

Mencangkok mudah dengan media floral foam (busa keras)


Teknik mencangkok tanaman merupakan bagian dari proses bercocok tanam. Saat ini berbagai teknik guna memperbanyak tanaman kerap dilakukan. Perbanyakan tanaman dapat dibagi dua yaitu generatif dan vegetatif. Untuk perbanyakan vegetatif sendiri yang populer adalah teknik mencangkok. Salah satu cara mencangkok tanaman dengan teknik floral foam mulai diterapkan banyak pembudidaya tanaman. Teknik ini hampir sama dengan mencangkok dengan teknik konvensional lainnya, perbedaannya hanya terletak pada media pencangkokannya saja. Berikut cara mencangkok tanaman dengan teknik floral foam.

Alat dan bahan yang perlu Anda persiapkan untuk mencngkok tanaman.

  1. Floral Foam/Busa keras (busa bekas yang sering digunakan untuk merangkai bunga)
  2. Pisau (stainless)
  3. B1 Liquinox/larutan perangsang akar dan anti stress.
  4. Plastik atau Anda dapat menggunakan plastik es.
  5. Rooting Agent (ZPT untuk merangsang pertumbuhan akar: CLonex, Rootone-F, Root-Up).
  6. Jepit pakaian dan tali.
Berikut ini adalah langkah-langkahnya.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih batang tanaman yang akan Anda cangkok, disarankan untuk memilih batang yang tua. Carilah batang yang tegak (membentuk 45 derajat). Lalu kerat batang tanaman sepanjang lebar jari sekitar 1,5–2 cm dan buang kulit batang serta kerik dengan pisau tajam dengan posisi tegak lurus batang sampai kambiumnya hilang.

Langkah selanjutnya potong floral foam dengan ukuran sekitar 2 cm lebih besar dari diameter batang dan panjang sepanjang sayatan cangkok. Campurkan larutan B1 Liquinox sebanyak 5ml dengan 1 liter air, lalu rendam floral foam. Oles ZPT hormon pada batang yang telah dikeratkan dan diamkan selama 10 menit sampai sedikit mengering. Belah Floral menjadi 2 bagian yang sama besar dan letakkan pada bagian yang dicangkok sampai keratan tertutup semua.

Selanjutnya bungkus dengan plastik dan jepit bagian atas agar tidak lepas kemudian ikat bagian bawah plastik dengan tali dan lalu baru ikat bagian atasnya. Apabila floral foam kering, suntik dengan larutan liquinox dan air. Jika akar sudah mulai muncul berarti cangkokan siap dipotong dan dibuka plastik penutupnya. Sebelum ditanam, rendam cangkokan pada larutan liquinox yang diencerkan dalam air dengan komposisi yang sama.

Sumber : Pertanianku

Related Posts:

Sisi gelap di balik hingar bingar mega proyek tirliunan rupiah kota boyolali


Jauh dari “mercusuar” yang dibangun Pemerintah Kabupaten Boyolali di bagian selatan yang menelan dana miliaran rupiah, ada wajah memilukan di Boyolali utara. Di Desa Repaking, Wonosegoro, seorang anak-anak, termasuk balita, hidup dalam kemiskinan dan tak terurus setelah ditinggal orang tua mereka yang meninggal dunia atau kabur entah ke mana.

Di atas dipan kayu beralas matras, anak balita itu tidur terlelap. Wajahnya bulat polos. Tak ada yang menemaninya tidur selain bantal guling, kain jarit, dan botol kempongan kosong. Tak berselang lama, saat rombongan tamu dari tim Peduli Anak Yatim Boyolali (PAYB) datang, balita itu terbangun.

“Anak ini namanya Muhammad Alhafizi. Sehari-hari ia diasuh neneknya,” ujar Jack Juventini, koordintor rombongan PAYB saat melakukan survei bersama Solopos.com di Desa Repaking, Wonosegoro, Boyolali, akhir pekan lalu.

Usia Hafizi belum genap dua tahun, namun sudah ditinggal mati ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Untuk memutar ekonomi keluarga, ibu Hafizi terpaksa merantau ke Jakarta sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Kondisi inilah yang membuat balita itu terpaksa diasuh neneknya yang hidup pas-pasan di RT 005/ RW 003 Desa Repaking, Wonosegoro.

Nasib tak kalah berbeda juga dialami Putri Novitasari, 10. Siswi kelas VI SD itu sehari-hari hidup dalam kemiskinan bersama kakek-neneknya di rumah terbuat dari kayu RT 004/ RW 002 Desa Repaking, Wonosegoro. Ayah Putri meninggal karena sakit. Tulang punggung keluarga digantikan ibunya yang kini menjadi PRT di Ibu Kota Jakarta.

Ada lagi nasib anak Desa Repaking yang lebih pilu dari itu semua. Dialah Dewi Yuli, bocah berusia delapan tahun yang tak memiliki ayah dan ibu. Sehari-hari, Dewi dititipkan neneknya yang tinggal di sepetak rumah gedek beralas tanah di RT 007/ RW 003 Desa Repaking. Karena kemiskinan pula, nenek Dewi akhirnya merantau ke Jakarta menjadi pembantu. “Sekarang Dewi dititipkan ke saya. 

Simbahnya ke Jakarta sebagai pembantu,” ujar Fathonah, tetangga Dewi yang iba melihat bocah malang itu.

Alhafizi, Putri Novoitasari, dan Dewi Yuli, adalah potret buram anak-anak Desa Repaking, Wonosegoro. Mereka tak hanya miskin kasih sayang dari ayah ibunya, namun juga miskin secara ekonomi. Tim PAYB mencatat, sedikitnya ada 30-an anak-anak yatim di Desa Repaking yang hidup memprihatinkan.

Sumber : solopos

Related Posts:

Abdul Azis menjadi inisiator penemuan gula berbahan kulit singkong


Rumah gedek RT 002/ RW 007 Desa Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, itu berlantai tanah. Tak ada perabotan berharga di dalamnya, selain TV tabung kuno 14 inci.

Seorang perempuan tua duduk di teras membuat kreneng, sejenis anyaman bambu pembungkus pisang. Tak berselang lama, pria sepuh berusia 70-an tahun melangkah tergopoh-gopoh menuju ruang tamu menemui Solopos.com yang mengunjungi rumahnya, Rabu (12/10/2016) itu.

Saparin adalah ayah dari delapan anak. Kehidupan ekonominya yang pas-pasan membuat ketiga anaknya hanya menamatkan SD. Empat anak lainnya lulus SLTA.

Hanya satu anaknya yang mampu kuliah di perguruan tinggi dengan beasiswa. Dialah Abdul Azis, 23, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi inisiator penemuan gula berbahan kulit singkong.

Berkat penemuan inilah, anak ketujuh ini meraih penghargaan bergengsi dari negara-negara di Asia dan Eropa, mulai dari Tiongkok, Taiwan, hingga Polandia. Selain berhasil menemukan gula alternatif yang tingkat kalorinya lebih rendah dari gula tebu, Azis juga diacungi jempol lantaran berhasil memanfaatkan sisa-sisa sampah kulit singkong.

“Saya semula enggak tahu kalau anak saya masuk TV dapat penghargaan. Saya tahunya dari tetangga yang lagi nonton TV,” kisah Saparin.

Sejak kecil, kata Saparin, Abdul Azis memang terlihat berotak encer. Di sekolahnya, Azis tak pernah absen mendapatkan beasiswa. Begitu pun saat kuliah di IPB.

Saparin sama sekali tak pernah mengeluarkan uang untuk anaknya itu. Untuk indekos dan biaya hidup sehari-hari, Azis nyambi menjadi guru privat. “Sampai sekarang pun saya belum pernah ke Bogor. Uang dari mana? Untuk makan sehari-hari saja, saya disumbang raskin,” ujarnya.

Ketika Azis lulus dari Madrasah Aliah (MA) Al Islam Jamsaren, Saparin gembira sekali. Anaknya itu mendapatkan beasiswa kuliah di IPB.

Saking gembiranya, Saparin sampai harus mengayuh sepeda onthel dari rumahnya di Kismoyoso, Ngemplak, ke Jamsaren. “Saat itu, tubuh saya diangkat beramai-ramai siswa-siswa sekolah,” kisahnya.

Saparin tak mengeluh meski ekonominya hingga kini tetap pas-pasan. Sepanjang usianya, Saparin menjadi buruh tani untuk menghidupi anak-anaknya. Kini, dengan usianya kian senja, Saparin tak lagi kuat menjadi buruh tani. “Sekarang, saya angon kambing yang dibelikan anak-anak,” jelasnya.

Untuk menambah pendapatan, istrinya, Istiqomah, setiap hari membantu membikin kreneng. Jika cepat, istrinya mampu membikin 50 unit kreneng dalam dua hari. “Pembeli ambil 50 kreneng seharga Rp20.000. Tapi, bahannya beli sendiri,” terangnya.

Kepada Solopos.com, Azis menjelaskan temuannya itu berawal dari konsep “zero waste” atau bebas sampah. Hal itu terinspirasi banyaknya sampah kulit singkong pabrik tapioka di Ciluar, Bogor.

Dari situ, Azis mengajak teman-temannya melakukan penelitian mengolah kulit singkong menjadi gula.

“Kami lantas ikut lomba MIIIE [Macau International Inovation and Invention Expo] di Tiongkok akhir 2015 lalu. Peserta dari seluruh dunia,” jelas dia.

Tak dinyana, penemuan Azis memenangi sayembara. Penghargaan dari sejumlah negara pun mengalir, termasuk dari Gubernur Jawa Tengah.

Azis tercatat telah menggondol medali emas dari Macau International Inovation and Invention Expo (MIIIIE) 2015. Dia juga dianugerahi special award dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) di Taiwan, 2015. Dalam waktu bersamaan, ia juga diganjar penghargaan special award dari International Warsaw Invention Show (IWIS), Polandia, 2015, dan special award dari International Intellectual Property Network Forum (IIPNF) 2015.

Pengujung Agustus 2016 lalu, Azis bersama timnya dianugerahi penghargaan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, setelah didaulat menjadi pembicara di hadapan alumni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


Related Posts:

pendaki merapi-merbabu dihimbau untuk waspada terhadap cuaca extrem


Kondisi cuaca cukup ekstrem saat ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Karena itu, SAR Boyolali memperingatkan para pendaki yang hendak ke Gunung Merapi-Merbabu agar tidak memaksakan diri dan mewaspadai kondisi cuaca.

Demikian diungkapkan Kurniawan Fajar Prasetyo, Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kamis (13/10/2016). Yoyok, demikian dia akrab disebut mengungkapkan, curah hujan yang cukup tinggi saat ini cenderung ekstrem di jalur pendakian kedua gunung tersebut.

Pihaknya bahkan sudah melakukan survei kondisi jalur di kedua gunung tersebut. Hasilnya, kondisi cuaca ekstrem sering terjadi dan bisa membahayakan, terutama bagi pendaki pemula yang minim persiapan. Kondisi cuaca ekstrem yang sering terjadi menurut Yoyok, yakni hujan dengan intensitas tinggi dan diserta dengan angin yang cukup kencang, bahkan juga petir yang cukup intens.

“Kondisi ini tentu membahayakan, terutama bagi pendaki pemula yang minim persiapan,” ungkap Yoyok.

Sehingga pihaknya pun mengimbau agar para pendaki pemula, untuk menunda rencana pendakian ke kedua gunung tersebut. Begitu pula kepada pendaki yang berpengalaman, pihaknya mengimbau agar melakukan pendakian dengan kesiapan yang matang.

“Jangan memaksakan diri, terlebih jika tanpa persiapan,” kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan Yoyok, dari hasil survei beberapa hari kemarin, cuaca ekstrem yang biasa terjadi di kawasan puncak, saat ini sudah mulai terasa di pos I. Kondisi cuaca yang tak bersahabat juga menyebabkan jalur pendakian semakin licin dan rawan longsor karena lapisan tanah yang basah dan gembur.

Related Posts:

terabas motor Delta 1, iseng ikutan Joko Suranto, 45, warga Dukuh Kujon dapet rumah

Memakai kaus berkerah, celana jeans panjang warna hitam, dan sandal selop kulit, Joko Suranto, 45, warga Dukuh Kujon, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Boyolali, menyambangi Markas Kodim 0724/Boyolali, Selasa (11/10/2016) pagi.

Wajah petani tembakau dan sayuran itu terlihat senang, senyum mengembang di bibirnya. Bagaimana tidak bahagia?

Bermodal iseng mengikuti ajang terabas motor Delta 1 yang diselenggarakan Kodim 0724/Boyolali dan Komunitas Trail Boyolali pada Minggu (9/10/2016) lalu, Joko mendapat hadiah rumah di Kragilan, Mojosongo, Boyolali.

“Baru kali ini saya ikut kompetisi motor trail. Hanya iseng sebenarnya, tapi alhamdulillah dapat hadiah rumah, saya senang sekali,” kata Joko, saat berbincang dengan Solopos.com, kemarin.
Bagi Joko, terabas motor bukan hal asing. Olahraga ini sebenarnya berisiko tinggi. Namun, kebanyakan petani di lereng timur Gunung Merapi sudah sangat terbiasa menggunakan motor-motor trail untuk menjangkau ladang atau kebun.

Joko sudah tidak kaget dengan rute terabas yang dibuat penyelenggara lomba. “Hari Minggu kemarin pas tidak ada kegiatan karena baru selesai musim panen tembakau, saya ikut terabas.”

Hadiah rumah senilai Rp165 juta akan dia manfaatkan sendiri. Meskipun jauh dari domisili asal, dia berharap rumah itu bisa menjadi aset mengingat anak-anaknya sudah besar dan ada kemungkinan ingin hidup mandiri nantinya.

Rumah Joko di Wonodoyo saat ini ditinggali enam orang. “Keluarga saya dan keluarga orang tua saya. Hadiah rumah ini benar-benar rezeki yang tak terduga,” ujar dia.

Selain Joko, ajang Delta 1 juga menawarkan hadiah utama dua mobil pikap. Anggota Satlantas Polres Wonogiri, A.D. Bank Harta, berhasil membawa pulang satu mobil pikap tersebut.

“Biasanya kalau ikut ajang terabas, hadiahnya paling hanya motor, sepeda onthel, namun kali ini dapat mobil pikap. Saya sendiri masih bingung mobil pikap ini akan saya manfaatkan untuk apa? Mungkin buat mengangkut motor trail kalau mau terabas ke luar kota,” ujar Bank Harta.
 
Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Arh) Nova Mahanes Yudha, mengatakan terabas Delta 1 digelar dalam rangka HUT ke-71 TNI. Delta 1 dibagi dalam dua sesi acara yakni private trip pada Sabtu (8/10/2016) dan lomba terabas untuk peserta umum.

Rute terabas dari Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali ke arah Cepogo dan Selo sampai Bukit Gancik. Peserta melewati jalur hutan, ladang, bahkan sungai.

Delta 1 bukan semata ajang lomba namun juga memperkenalkan potensi wisata di lereng Merapi dan Merbabu. “Ada tiga rute tanjakan berhadiah namun rute paling ekstrem kami buat di jalur Suroteleng Selo,” ujar Nova.

Lomba itu diikuti 2.500 peserta. Selain hadiah utama rumah dan mobil pikap, beberapa peserta juga membawa pulang hadiah paket umrah dan lima sepeda motor.

Sumber : solopos

Related Posts:

Info cuaca hari ini

  • Udara hangat di pagi hari, sedikit gerah sih sedulur boyolali.
  • kelembaban 82% memungkinkan terjadinya perubahan di sore hari, kemungkinan hujan.
  • Untuk para pendaki cek lagi perlengkapanya seperti jas hujan dan baju ganti kering serta bekal makanan di lebihin.

Related Posts:

Boyolali gelar gerak jalan untuk peringati hari sumpah pemuda

Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2016 yang akan diperingati pada tanggal 28 Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menggelar gerak jalan 28 K (Kilometer) dan 10 K (Kilometer) pada Selasa (11/10).

 Untuk kategori 28K diikuti pelajar tingkat SMP, SMA/SMK sementara yang 28K diikuti umum se-Kabupaten Boyolali. Pada gerak jalan 28K di ikuti 50 regu dengan masing-masing regu terdiri dari 9 orang sedangkan 10K diikuti 35 regu. 

Kegiatan ini diawali dengan pemberangkatan peserta oleh Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat di halaman Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Boyolali.

 “Gerak jalan ini bertujuan untuk membiasakan agar masyarakat melakukan olahraga, karena gerak jalan merupakan olah raga yang paling mudah di lakukan, murah, dan baik untuk kesehatan,” terang Wabup Said dlam sambutannya. Selain itu kegiatan ini digelar dalam rangka membranding Boyolali dengan kegaitan-kegiatan olahraga.

Sementara itu Kepala Bidang pemuda dan Olahraga Disdikpora Kabupaten Boyolali, Marjono, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, lomba akan dinilai dari keutuhan, kekompakan, ketepatan dan kecepatan waktu yang akan dinilai oleh juri yanga akan diberikan hadiah untuk pemenang.

 “Bagi juara I, II dan III perlombaan ini akan memperoleh uang pembinaan dan tropi. Sementara bagi juara I kategori 28K akan mewakili Kabupaten Boyolali untuk berlomba di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan diselenggarakan di Magelang pada Sabtu (15/10) mendatang,” pungkas Marjono.

Sumber: Boyolalikab.go.id

Related Posts:

Tebing Jalan Dukuh Kembang RT 4 RW 3, Desa Canden, Kecamatan Sambi longsor, Tiga Rumah Terancam

Tebing jalan di tepi jurang setinggi delapan meter di Dukuh Kembang RT 4 RW 3, Desa Canden, Kecamatan Sambi longsor, Sabtu (8/10) malam. Akibat longsor itu, jalan desa tersebut terancam putus karena terus menyempit. Longsor sepanjang 20 meter itu membuat lebar jalan yang semula tiga meter, hanya tersisa sekitar satu meter saja.

Warga pun was-was longsor susulan terjadi lagi dan semakin panjang. Apalagi kondisi jalan saat ini sudah terlihat retak-retak dan intensitas hujan masih tinggi. Di sisi lain, terdapat tiga rumah warga yang ikut terancam karena lokasinya cukup dekat dengan lokasi longsor.

Menurut Ketua RT 3 RW 4, Rambat, longsor yang terjadi di jurang yang berbatasan dengan Sungai Kidul desa setempat itu baru diketahui, Minggu (9/10) pagi. Beruntung tidak ada koban jiwa dalam insiden itu. Menurutnya, kejadian itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Desa Canden untuk segera diambil tindakan lebih lanjut.

“Harapan kami segera ada tindak lanjut, karena jika hujan deras lagi, kami khawatir longsor semakin lebar dan mengenai rumah warga,” jelas Rambat, Minggu (9/10).

Dijelaskan Rambat, sebenarnya sebelum kejadian tebing longsor itu, warga sudah berupaya mengantisipasi dengan memperkuat dinding jurang supaya tidak ambrol. Antisipasi dilakukan dengan membangun pondasi di sepanjang jurang sebagai penahan tanah agar tak terkikis. Pembangunan pondasi tersebut dilakukan dengan gotong royong warga secara swadaya sekitar setahun lalu.

“Ternyata pondasi itu tidak kuat menahan longsor. Padahal saat dibangun tahun lalu, konstruksinya sudah dibuat lebih kuat,“ jelas dia.

Kondisi jalan yang terkikis hampir habis tersebut, membuat kaget warga yang biasa melintasi jalan itu. Nur Hadi, salah seorang pedagang keliling yang sering melintasi jalur tersebut mengaku kaget saat mengetahui kondisi jalan yang longsor. Apalagi sehari sebelumnya kondisi jalan masih aman.

“Biasanya lewat jalan ini setiap hari, tapi karena longsor dan tinggal satu meter lebarnya, terpaksa cari jalan lain,” ujar dia

Sumber : joglosemar

Related Posts:

Startup Pertanian ini Beromzet Puluhan Miliar


Siapa sangka iGrow, perusahaan rintisan (startup) di sektor pertanian yang dibangun Andreas Senjaya dan koleganya, kini meraup pendapatan jumbo.

Andreas Senjaya, co-Founder sekaligus CEO iGrow berbagi cerita bagaimana ia menggeluti startup selama lima tahun terakhir sebelum akhirnya mantap menjalankan bisnis iGrow.

Semula, Andrea merilis Yukitatani, sebuah marketplace yang mempertemukan masyarakat urban dengan petani. 
Baca Juga
"Ternyata tak mudah mengubah kultur petani, terutama soal inventori dan transaksi digital. Akhirnya kami shut down," katanya kepada Tekno Liputan6.com di acara The NextDev di Bandung, Selasa (9/8/2016).

Selepas itu, mereka merilis iGrow pada 2014 setelah melihat fakta banyaknya lahan terbengkalai dan petani gurem di Indonesia.

Belum lagi, kredit perbankan ke sektor pertanian hanya 3 persen dari total nominal. Itupun hanya masuk ke korporasi pertanian komoditas seperti kelapa sawit.

Melalui iGrow, investor bisa menanamkan uangnya pada lahan kosong tadi dengan jaminan hasil karena iGrow menggandeng gapoktan (gabungan kelompok tani) atau usaha kecil menengah yang teruji.

"Misalnya di Bali, kami kerja sama dengan Gapoktan Garuda yang menekuni agribisnis. Di Garut, kami kerjasama dengan PT Teresia yang ahli di akar wangi, sehingga kepastian bisnisnya terjaga. Jika sudah panen, investor dapat 40 persen, petani 40 persen, dan kami 20 persen," jelas pria lulusan Universitas Indonesia ini. 

Guna menjaga gagal panen atau force majeur lainnya, iGrow kemudian menyisihkan dari tiap investasi/pendapatan dana sebesar 7,5-12,5 persen sebagai endowment fund untuk menjaga hal yang tak diinginkan.

Setelah jalan tahun ketiga, melalui proyeksi return 10 persen, lahan terbengkalai yang diolah iGrow atas kepercayaan investor dan petani sudah mencapai 1.300 hektar di berbagai provinsi di Indonesia.

Tanaman yang ditawarkan sudah bervariasi, dari yang cepat panen seperti kacang tanah dan pisang hingga yang berbuah setelah tiga tahunan macam duriang, lengkeng, dan jambu.

"Kami seleksi betul sponsor, karena ada misi sosial sekaligus profit. Misi sosialnya optimalisasi lahan tidur. Saat ini, kami bermitra dengan 2.200 petani dan ratusan sponsor. Total perputaran pendapatan, dari hasil panen maupun proses hasil panen, mencapai Rp 10 miliar per tahun," katanya.

Mereka juga memastikan sponsor hanya akan menanam pada lahan yang hasilnya pasti dipanen, baik oleh pemasok dalam atau luar negeri.

Contohnya kacang tanah yang sudah empat kali panen dengan hasil 2.000 ton diserap pasar lokal. Atau ekstrak akar wangi garut yang sudah diekspor antara lain ke perusahan parfum di Perancis.

"iGrow masih milik saya dan kawan secara mayoritas. Sudah ada investor lain masuk, tapi minoritas. Kami juga senang karena startup pertanian itu masih langka di Indonesia dan di dunia pada umumnya," pungkas Jey, sapaan karibnya.

Keunikan ini membuat iGrow meraih juara satu Tech in Asia 2014 dan ikut kompetisi serupa di Turki baru-baru ini.

Sumber : Liputan6

Related Posts:

Tri Ahmad Irfan, Mahasiswa Boyolali yang Magang di Twitter


Mahasiswa asal Boyolali, Jawa Tengah, Tri Ahmad Irfan, ramai dibicarakan di media sosial (medsos). Pembicaraan pengguna Internet (netizen) berfokus pada prestasi Tri Ahmad Irfan yang mampu dua kali magang di kantor pusat Twitter di San Francisco, Amerika Serikat.

Tri Ahmad Irfan baru saja menyelesaikan magang di kantor pusat Twitter untuk kali kedua. Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Indonesia itu bekerja di bagian Software Engineering Intern di kantor pusat Twitter.

Dalam wawancara bersama VOA Indonesia, Sabtu (3/9/2016), Irfan berbagi tips agar bisa magang di perusahaan teknologi internasional. Irfan magang di Twitter kali pertama pada Juni-September 2015.
Saat itu Irfan mengajukan permohonan resmi. Sedangkan pada pemagangan kedua, Juni-September 2016, Irfan dipanggil langsung oleh pengelola Twitter karena tahun sebelumnya kinerjanya dianggap bagus.

“Waktu yang pertama itu kebetulan dulu saya ikut program Indonesia to Silicon Valley (Indo2SV), ” jelas Irfan saat diwawancarai Voa Indonesia.

Indo2SV adalah program untuk mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Silicon Valley. Mahasiwa yang mengikuti program itu akan dilatih selama dua bulan oleh warga negara Indonesia yang sudah bekerja di perusahaan teknologi di Silicon Valley.

Pelatihan yang diikuti Irfan meliputi cara-cara membuat resume, membuat surat lamaran, hingga melamar pekerjaan. Semuanya dilakukan dengan standar yang sudah diakui perusahaan teknologi kawakan di San Francisco Bay.

“Di sana saya juga diajari cara yang tepat menghadapi interview karena beda banget sama di Indonesia,” cerita Irfan.

Menurut Ifran, wawancara yang ia lakukan di Twitter lebih berfokus pada hal-hal teknis. Selama 45 menit, Irfan dihadapkan dengan berbagai tantangan berkaitan dengan fokus keahlian yang ia miliki.
Pria lulusan Sragen Bilingual Boarding School itu mengungkap untuk bisa mengajukan permohonan magang tidak diperlukan berkas-berkas yang menyulitkan. Curricullum vitae (CV) adalah hal yang paling penting, jika CV sudah lolos, saat interview harus bisa benar-benar menunjukkan keahlian di bidang masing-masing.

Belajar Mandiri

Irfan pun tak lupa memberikan tips bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang ingin magang di perusahaan teknologi di Silicon Valley. Menurut Irfan, materi perkuliahan di Indonesia dirasa kurang. Oleh karena itu, saat magang ia merasa tidak tahu banyak hal. Alhasil, belajar secara mandiri adalah harga mati.

Sebagai pegawai magang di Twitter, biaya transportasi yang dibutuhkan Irfan sepenuhnya ditanggung perusahaan. Tidak hanya itu, Irfan juga mendapat biaya hidup serta gaji bulanan yang jumlahnya fantastis. Bayaran yang didapatkan bisa mencapai Rp129 juta tiap bulan.

“Kebanyakan sih segitu ya [US$5.000-US$10.000], itu gaji, biaya hidup sendiri,” ungkap Irfan.
Berdasarkan akun Linkedin Tri Ahmad Irfan, triahmadirfan, mahasiswa angkatan 2013 itu punya segudang prestasi dan pengalaman sebelum bisa menembus Twitter. Ia pernah magang di beberapa perusahaan digital di Indonesia. Ia juga aktif menjadi pelatih murid-murid SMA yang akan maju di Olimpiade Informatika.

Semenjak SMA tidak hanya satu dua kali Irfan memenangi lomba di bidang Informatika. Pada 2011-2013, Irfan memenangi tujuh lomba tentang Informatika. Salah satunya Juara I IT Venture Competition yang diadakan Universitas Sebelas Maret, Solo.

Sumber : solopos

Related Posts:

Penyiram Air Keras Pelari di Merbabu Pakai Ransel Oranye, Pelat Nomor Dilacak


Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, mengatakan aparat masih menyelidiki pelaku penyiraman air keras terhadap Eni. Polisi juga belum bisa mengambil kesimpulan terkait motif pelaku, apakah ada kaitannya dengan persaingan dalam lomba lari tersebut atau ada motif yang lain.

Eni mengalami kejadian tak terduga itu saat hendak menuju Gunung Merbabu yang kedua atau dari Merapi kembali ke Merbabu, tepatnya di jalur arah basecamp Merbabu, Desa Samiran, Selo, Boyolali, Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Eni adalah pelari untuk kategori 100 km.

Saat kejadian, tidak ada orang yang melihat karena sudah malam dan jalur menuju basecamp Merbabu adalah jalur gelap. “Pelaku dan nomor kendaraan masih kami lacak. Korban hanya melihat pelaku sendirian dan membawa tas ransel warna oranye,” ujar dia didampingi Kapolsek Selo, AKP Joko Warsono.

Mesastila Peak Challenge 2016 adalah ajang lari ultramarathon yang digelar Mesa Hotel & Resort Magelang dan Kementerian Pariwisata. Ajang ini mengambil rute Gunung Andong, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, kembali lagi ke Gunung Merbabu, kemudian ke Gunung Telomoyo, dan finish di Gunung Gilipetung.

Salah satu perwakilan panitia Mesastila Peak Challenge 2016, Nur Pahlui, menyayangkan kejadian tersebut. Panitia menjamin seluruh biaya pengobatan dan kepulangan korban ke Tangerang, Banten.
Akibat kejadian itu, Eni mengalami luka parah pada kedua kakinya. Tangan kiri dan sebagian wajahnya juga melepuh. Tas punggung yang tersiram air keras juga rusak yang menyebabkan isi tas Eni berantakan saat kejadian.

Di rumah sakit, Eni ditemani oleh rekannya sesama pelari asal Bandung, Aziz. Aziz memilih tidak melanjutkan lomba lari hingga garis finish dan menemani Eni.

Sumber:solopos.com

Related Posts:

Pelari MPC 2016 asal Banten, Eni Rosita (38 tahun) disiram air keras di Gunung Merbabu oleh orang tak dikenal


Satu peserta lomba lari MesaStile Peak Challenge 2016 yang melintasi lima gunung di Jawa Tengah, Eni Rosita (38 tahun), disiram air keras oleh orang tak dikenal. Warga Perum Griya Raya Ciputat, Tangerang, itu mengalami luka bakar di wajah, tangan dan kedua kakinya sehingga harus dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Eni merupakan peserta lomba lari tersebut untuk kategori 100 km, yang melintasi lima gunung, yaitu Gunung Andong, Merbabu, Merapi, Telomoyo dan Gilibetung. Lomba ini merupakan event internasional. Start dan finish lomba dari Mesastila Resort di Magelang dan berlangsung selama dua hari Sabtu hingga Minggu.

Peristiwa penyiraman air keras terjadi sekitar pukul 19.00 Sabtu (8/10/2016), di di wilayah Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Saat itu korban bersama peserta lainnya sedang menempuh rute naik ke Gunung Merbabu.

Sebelum naik, peserta berhenti dan istirahat di check point di pertigaan arah pendakian ke Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Setelah istirahat sebentar di check point, Eni Rosita bersama salah satu peserta asal Filipina melanjutkan lari naik gunung Merbabu. Peserta asal Filipina di depan dan dia dibelakangnya.

Naas, di jalan arah basecamp Merbabu di Desa Samiran, Kecamatan Selo, tiba-tiba korban disiram dengan cairan yang diduga air keras dari arah belakang samping kiri.

"Saat itu saya habis turun dari Merapi. Saat itu saya lagi mulai pendakian ke Merbabu, jalan aja sih karena nanjak. Tiba-tiba ada motor dari belakang, saya pikir motor biasa saja, motor pendaki. Terus tiba-tiba dia melempar air ke badan saya, saya tidak tahu cairan apa," kata Eni ditemui di bangsal perawatan RSUD Pandan Arang, Boyolali Minggu (9/10/2016).

Pertama terasa dingin, namun tak lama kemudian terasa panas. Eni pun langsung berteriak minta tolong kepada warga. Kebetulan, lokasi kejadian masih di daerah pemukiman penduduk. Eni diantar warga kembali ke check point dan akhirnya dibawa ke Puskesmas Selo. Dari Puskesmas, Eni dirujuk ke RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Salah satu panitia MesaStila Peak Challenge 2016, Nur Pahluwi, menjelaskan lomba lari ini merupakan kegiatan regular setiap tahun sejak 2011 lalu. Selain diikuti oleh peserta domestik, juga diikuti banyak peserta dari mancanegara. Ada lima kategori lomba yaitu 11 km, 21 km, 42 km, 62 km dan 100 km. "Insiden ini yang pertama kalinya terjadi, kami sangat menyayangkannya," kata Nur ditemui saat mengurus perawawan korban di RSUD Pandan Arang.

Related Posts:

Info pertanian : Pengembangan Pertanian Organik

 Pengembangan Pertanian Organik
 
Pengembangan pertanian organik harus mengacu kepada prinsip – prinsip organik (prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan prinsip perlindungan) agar mendapatkan hasil pangan yang bermutu serta aman dikonsumsi.
Berdasarkan pertimbangan pelaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia pada saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pertanian alternatif:
  1. Keragaman daur-ulang limbah organik dan pemanfaatannya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
  2. Memadukan sumber daya organik dan anorganik pada sistem pertanian di lahan basah dan lahan kering.
  3. Mengemangkan sistem pertanian berwawasan konservasi di lahan basah dan lahan kering.
  4. Memanfaatkan bermacam – macam jenis limbah sebagai sumber nutrisi tanaman.
  5. Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan menerapkan konsep pertanian organik.
  6. Perubahan dari tanaman semusim menjadi tanaman keras di lahan kering harus dipadukan dengan pengembangan ternak, pengolahan minimum dan pengolahan residu pertanaman.
  7. Mempromosikan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian untuk memperbaiki citra dan tujuan pertanian organik.
  8. Memanfaatkan kotoran ternak yang berasal dari unggas, babi, ayam, itik, kambing, dan kelinci sebagai sumber pakan ikan.
Sesuai dengan prinsip – prinsip pertanian organik, ada sebuah metode pengembangan pertanian yang dikenal sebagai metode bertani ‘tanpa bekerja’ dikembangkan di Jepang oleh seorang petani Jepang yang berlatar belakang ahli mikrobiologi (mantan seorang ilmuwan laboraturium). Ada empat azas bertani alami yang dipraktikan, yaitu :
Tanpa pengolahan, yaitu tanpa membajak atau membalik tanah.Tanah sebenarnya mampu mengolah dirinya melalui penetrasi akar – akar tumbuhan, aktivitas mikroorganisme, binatang – binatang kecil dan cacing – cacing tanah. 
  1. Tanpa pupuk kimia atau kompos yang dipersiapkan. Kebutuhan pupuk untuk tanaman bisa dipenuhi dengan tanaman penutup tanah semisal leguminose, kacang – kacangan dan mengembalikan jerami ladang dengan ditambah sedikit kotoran unggas. Jika tanah dibiarkan pada keadaannya sendiri, tanah akan mampu menjaga kesuburannya secara alami sesuai dengan daur teratur dari tumbuhan dan binatang.Jika tanah dibiarkan secara alami, maka kesuburannya alaminya akan naik. Sisa – sisa bahan organik dari tumbuhan dan binatang membusuk, oleh air hujan zat – zat hara masuk ke dalam tanah, diserap tanaman dan menjadi makanan mikroorganisme.
  2. Tanpa menghilangkan gulma dengan pengerjaan tanah atau herbisida. Pada dasarnya gulma mempunyai peranan dalam menyeimbangkan komunitas biologi dalam membangun kesuburan tanah. Gulma – gulma itu cukup dikendalikan ukan dihilangkan. Mulsa jerami, tanaman penutup tanah, penggenangan air sementara merupakan cara pengendalian gulma yang efektif. 
  3. Tidak tergantung dari bahan – bahan kimia. Ketika praktik – praktik bertani yang tidak alami dengan pemupukan, pengolahan tanah, pemberantasan gulma maka ketidakseimbangan penyakit dan hama menjadi masalah serius. Hama dan penyakit memang tidak dipungkiri dapat memberi kerugian tetapi masih dalam batas – batas yang tidak memerlukan penggunaan zat – zat kimia (pestisida).
  4. Pendekatan yang arif adalah dengan menanam tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit pada sebuah lingkungan yang sehat. Penggunaan bahan kimia hanya efektif untuk sementara waktu, pada saatnya akan menyebabkan terjadinya ledakan hama yang lain karena keseimabangan bioligis terganggu karena penggunaan bahan kimia tersebut.
Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian organik, yaitu :
  1. Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
  2. Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
  3. Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah organik
  4. Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik.
  5. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
  6. Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.
Kelebihan dalam Sistem PertanianOrganik
  1. Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.
  2. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi.Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24 jam.
  3. Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu. Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur – unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit.
  4. Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur. Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna.
  5. Membantu mengurangi erosi. Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan – bahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah.

Related Posts:

Muncul Alternatif Lokasi Lagi untuk pembangunan bandara di boyolali

Rumor lokasi rencana pembangunan bandara komersil yang digagas Bupati Boyolali, Seno Samodro semakin menguat. Kabarnya, pembangunan bandara baru itu berlokasi di Desa Madu, Karangnongko, dan Tambak, Kecamatan Mojosongo. Namun demikian, sejauh ini belum ada penetapan resmi terkait lokasi pembangunan bandara tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo, mengatakan, masih ada beberapa lokasi lain yang menjadi alternatif selain tiga desa di Mojosongo tersebut. Sayangnya, Hendrarto enggan menyebutkan lokasi alternatif yang dia maksud.

Dia hanya mengakui jika ada rencana pembangunan bandara di Boyolali dan pihaknya membuat perencanaan yang bersifat makro. Seperti, realisasi rencana tersebut menggunakan dana dari investor dan Pemkab Boyolali hanya membuat perencanaan pengembangan infrastruktur pendukung.
“Sampai saat ini belum bisa dipastikan dan belum ada penetapan lokasi pembangunan, apakah di Desa Madu dan sekitarnya atau di tempat lain,” ungkap dia. Rabu (5/10).

Dia menjelaskan, untuk penetapan lokasi bandara, tentu saja harus melalui kajian yang komprehensif dari pihak terkait yang berwenang. Artinya, kajian tidak hanya dari Pemkab saja, tetapi juga dari PT Angkasa Pura maupun TNI Angkatan Udara.

“Setelah ada penetapan lokasi rencana pembangunan, pihaknya akan melakukan kajian dasi sisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Lokasi yang ditetapkan untuk dibangun bandara nanti harus sesuai dengan RTRW,”.

Lebih lanjut Hendrarto menjelaskan, setelah ada penetapan lokasi pembangunan bandara, perencanaan pengembangan infrastruktur pendukung akan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang rencananya dimasukkan pada RKPD 2017 nanti.

Dibagian lain, Pemkab Boyolali berencana membangun jalan kabupaten di wilayah Madu-Singosari pada 2017 mendatang. Kepala Desa Madu, Mardimin, berpendapat, rencana pembangunan jalan tersebut dimungkinkan terkait dengan rencana pembangunan bandara tersebut.

Terkait pembangunan jalan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, M.Kodri mengatakan, pihaknya sudah mulai mengukur lokasi yang akan dibangun jalan kabupaten tersebut. Hanya saja, kata Qodri, pembangunan jalan itu tidak terkait dengan rencana pembangunan bandara. Sebab, hingga saat ini proyek tersebut belum ada kepastian.

Sumber : joglosemar

Related Posts:

Hama Kutu Putih Kembali Merebak, petani pepaya ketar-ketir


Hama kutu putih yang sempat menjadi momok petani pepaya di Boyolali kembali menyerang pepaya siap panen. Serangan hama kutu putih ini terjadi di Desa Madu, Kecamatan Mojosongo. Seorang petani pepaya setempat, Darso Suparni mengatakan, serangan hama kutu putih tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Dia sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi serangan hama tersebut. Salah satunya menyemprot hama kutu putih tersebut dengan menggunakan air sabun sesuai arahan petugas penyuluh dan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali.
“Sudah saya semprot dengan air sabun, kutunya tetap mentheles saja dan tetap merajalela,” keluh Darso, Selasa (4/10).

Biasanya, serangan hama kutu putih hilang dengan sendirinya saat musim hujan. Hanya saja, meski dalam beberapa hari terakhir sering turun hujan, serangan hama kutu putih masih saja merebak. Serangan hama kutu putih ini memang menjadi momok bagi petani pepaya. Sebab, hama tersebut sempat memusnahkan tanaman pepaya di Boyolali beberapa tahun silam.

Menurut Darso, buah pepaya yang terserang hama kutu menjadi rusak. Meski tampak luar kulit buah pepaya terlihat kemerahan tanda sudah matang, namun setelah dibelah, daging buahnya justru masih putih. Selain itu rasa buah juga menjadi tidak manis.

Imbasnya, tanaman pepaya yang terserang hama ini menjadi tidak laku dijual. Kalaupun laku, harganya pun menjadi anjlok. Pada kondisi buah yang sehat, menurut Darso biasanya bisa dijual hingga Rp 3.000/buah di tingkat petani. Namun buah yang terkena serangan, harganya paling tinggi Rp 1.000-Rp 1.500/buah.

“Itu pun kalau laku dijual, kalau tidak laku ya terpaksa untuk pakan ternak sapi,” kata Darso.
Kades Madu, Mardimin membenarkan merebaknya serangan hama kutu putih di desanya. Padahal, Desa Madu menurut dia merupakan sentra pertanian pepaya. Imbas serangan hama kutu putih tersebut, produksi pepaya di desanya turun hingga 30 persen.

“Parahnya, banyak buah pepaya yang rusak sehingga tidak laku dijual. Sehingga banyak buah yang dibiarkan jatuh dan menumpuk di ladang oleh pemiliknya,” terang Mardimin. Di tempat lain, serangan hama kutu putih juga dirasakan petani di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo. Salah satu petani, Haryanto mengatakan hama tersebut di tempatnya dikenal sebagai hama luwu. Menurut Haryanto, hama ini sangat menyusahkan petani karena sulit dibasmi.

“Kalau pepaya sudah habis, biasanya banyak yang bertahan hidup dan berkembang biak di pohon waru,” imbuh dia

Sumber : joglosemar

Related Posts:

Tidak ada yang tidak mungkin, bocah 13 tahun bermain di kompetisi resmi




Prestasi luar biasa dicetak oleh pemain muda Glasgow Celtic, Karamoko Kader Dembele. Meski usianya masih 13 tahun, Dembele sudah masuk ke tim U-20 Celtic.

Bukan sebagai cadangan mati. Dembele justru bermain dengan para seniornya, dengan status pemain pengganti.

Dembele mencetak debut bersama Celtic U-20 pada Senin 3 Oktober 2016 waktu setempat, dalam lanjutan kompetisi U-20 Skotlandia. Dia masuk di menit 81, menggantikan Jack Aitchison, yang usianya sudah menginjak 16 tahun.
"Pemain mungil tak terlihat kehilangan tempat di tim," begitu pernyataan Celtic di situs resminya.



Artinya, permainan Dembele saat itu cukup memuaskan. Masih berusia 13 tahun dan punya badan yang lebih kecil, ternyata tak membuat Dembele canggung.

Striker asal Pantai Gading tersebut justru dengan percaya diri mengolah bola di lini pertahanan lawan. Daily Mirror melansir, Dembele kerap melakukan manuver layaknya Lionel Messi.

Memang, permainan Dembele mirip dengan Messi saat masih kecil. Kontrol bola prima, sering beradu sprint, lalu menyisir dari sisi sayap, adalah gaya bermain Dembele.

Keputusan pelatih Tommy McIntyre memainkan Dembele ternyata menjadi viral di sosial media. Netizen mengaku kagum dengan pencapaian Dembele. Terlebih saat melihat permainan memukau Dembele.

Tim legendaris Celtic, Lisbon Lions, lewat grup facebook, ikut memuji aksi Dembele. Mereka menganggap Dembele merupakan aset terbaik bagi klub.

"Anak ini sangat spesial. Sungguh tak biasa untuk anak 13 tahun bermain di tim U-20. Sebagai perbandingan, Kristoffer Ajer di dalam tim dan dia punya tinggi 1,85 meter," begitu pernyataan Lisbon Lions.

Related Posts: