Hama Kutu Putih Kembali Merebak, petani pepaya ketar-ketir


Hama kutu putih yang sempat menjadi momok petani pepaya di Boyolali kembali menyerang pepaya siap panen. Serangan hama kutu putih ini terjadi di Desa Madu, Kecamatan Mojosongo. Seorang petani pepaya setempat, Darso Suparni mengatakan, serangan hama kutu putih tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Dia sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi serangan hama tersebut. Salah satunya menyemprot hama kutu putih tersebut dengan menggunakan air sabun sesuai arahan petugas penyuluh dan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali.
“Sudah saya semprot dengan air sabun, kutunya tetap mentheles saja dan tetap merajalela,” keluh Darso, Selasa (4/10).

Biasanya, serangan hama kutu putih hilang dengan sendirinya saat musim hujan. Hanya saja, meski dalam beberapa hari terakhir sering turun hujan, serangan hama kutu putih masih saja merebak. Serangan hama kutu putih ini memang menjadi momok bagi petani pepaya. Sebab, hama tersebut sempat memusnahkan tanaman pepaya di Boyolali beberapa tahun silam.

Menurut Darso, buah pepaya yang terserang hama kutu menjadi rusak. Meski tampak luar kulit buah pepaya terlihat kemerahan tanda sudah matang, namun setelah dibelah, daging buahnya justru masih putih. Selain itu rasa buah juga menjadi tidak manis.

Imbasnya, tanaman pepaya yang terserang hama ini menjadi tidak laku dijual. Kalaupun laku, harganya pun menjadi anjlok. Pada kondisi buah yang sehat, menurut Darso biasanya bisa dijual hingga Rp 3.000/buah di tingkat petani. Namun buah yang terkena serangan, harganya paling tinggi Rp 1.000-Rp 1.500/buah.

“Itu pun kalau laku dijual, kalau tidak laku ya terpaksa untuk pakan ternak sapi,” kata Darso.
Kades Madu, Mardimin membenarkan merebaknya serangan hama kutu putih di desanya. Padahal, Desa Madu menurut dia merupakan sentra pertanian pepaya. Imbas serangan hama kutu putih tersebut, produksi pepaya di desanya turun hingga 30 persen.

“Parahnya, banyak buah pepaya yang rusak sehingga tidak laku dijual. Sehingga banyak buah yang dibiarkan jatuh dan menumpuk di ladang oleh pemiliknya,” terang Mardimin. Di tempat lain, serangan hama kutu putih juga dirasakan petani di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo. Salah satu petani, Haryanto mengatakan hama tersebut di tempatnya dikenal sebagai hama luwu. Menurut Haryanto, hama ini sangat menyusahkan petani karena sulit dibasmi.

“Kalau pepaya sudah habis, biasanya banyak yang bertahan hidup dan berkembang biak di pohon waru,” imbuh dia

Sumber : joglosemar

Related Posts:

0 Response to "Hama Kutu Putih Kembali Merebak, petani pepaya ketar-ketir"

Posting Komentar