Di Kota Susu Boyolali, penggemar onthel kebo
berkumpul dan diwadahi oleh Komunitas Onthel Kebo Boyolali (Koboy).
Koboy sebenarnya sudah ada sejak 2011 dan berawal dari hobi gowes para pemilik onthel kebo. Karena seringnya berinteraksi, 2014 akhirnya mereka mendeklarasikan berdirinya Koboy.
Ketua Umum Koboy Aji Saka mengungkapkan, komunitasnya berdiri karena adanya kesamaan hobi ngonthel dan seringnya berkumpul bersama. Dari situlah muncul ide untuk mendirikan komunitas sebagai wadah para onthelis dalam menggelar sejumlah kegiatan.
“Kita
resmi berdiri pada 2014 lalu. Dan bulan November ini kami genap berusia
dua tahun. Saat ini kami sudah memiliki anggota 75 orang dan
dimungkinkan akan bertambah terus seiring dengan respons positif dari
masyarakat. Apalagi kita belum mengakomodir seluruh wilayah Boyolali,
anggota itu hanya dari sekitaran kota,” kata Aji belum lama ini.
Menurutnya,
anggota Koboy sebagian besar berasal dari Kecamatan Boyolali Kota,
Musuk, dan Mojosongo. Sehingga ke depan akan lebih diintensifkan
sosialisasi ke kecamatan-kecamatan lain.
Menurut Aji, Koboy bercita-cita ingin menyatukan para onthelis se-Kabupaten Boyolali. Mereka ingin menyamakan visi dan misi serta berperan aktif dalam mempromosikan Boyolali ke luar daerah.
“Kami
juga ingin mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga dengan
menggunakan sepeda tua dan mengurangi polusi udara,” ujarnya.
Selain gowes bareng, Koboy juga sering menyelenggarakan sejumlah acara sosial. Di antaranya program resik-resik kutha yakni memunguti sampah di area Car Free Day (CFD), lingkungan
sekitar, hingga ruang terbuka hijau. Dengan kegiatan itu, diharapkan
masyarakat semakin antusias untuk bergabung dengan Koboy.
“Kami juga sering kali melakukan
kegiatan bakti sosial dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan
orang jompo,” ungkap Aji.
Program
Koboy lainnya yakni mempromosikan objek wisata Boyolali, baik di skala
regional, nasional, hingga internasional. Keikutsertaan Koboy dalam
ajang “International Becycle” di Bandung pada 6-8 Mei lalu menjadi bukti
jika mereka turut aktif mempromosikan Boyolali.
Mereka juga akan kembali menghadiri event bertaraf internasional yang diselenggarakan di Bali pada 2018 mendatang.
Promosi
wisata juga Koboy lakukan dengan mengunjungi objek-objek wisata yang
ada di Boyolali. Tentunya dengan mengenakan kostum yang menjadi ciri
khasnya, sehingga masyarakat mudah mengenali Koboy.
“Bagi yang ingin bergabung, kami adalah komunitas yang terbuka. Asalkan memiliki sepeda onthel kebo dan mau menjaga nama baik komunitas, kami menerimanya,” pungkas Aji.
Related Posts: