Ribuan orang dari berbagai
daerah mengikuti acara Tradisi Buka Luwur di makam Syeh Maulana Malik
Ibrahim di Desa Candisari Kecamatan Ampel Boyolali, Jumat 28 Oktober
2016. Masyarakat yang datang tidak hanya dari Kabupaten Boyolali namun
berasal dari luar Daerah seperti dari Semarang, Salatiga, Demak, Sragen
Purwodadi serta daerah lain di Jawa Tengah. Mereka yang datang tersebut
tidak hanya mengikuti acara doa bersama, tetapi mereka juga ikut
berdesak-desakan memperebutkan takir nasi, janur, juga potongan kain
bekas penutup makam. Mereka menganggap benda itu, dapat membawa berkah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata / Disbudpar Kabupaten Boyolali
Mulyono Santoso melalui Kepala Bidang
Kebudayaan Hartono mengatakan masyarakat melakukan prosesi ritual di
antaranya doa bersama memohon keselamatan dan kesejahteraan dari hasil
bertani. Warga itu kemudian membagikan hasil bumi berupa kenduri kepada
pengunjung yang hadir di sekitar makam tersebut.
Menurut Hartono, ritual Buka Luwur
dilakukan sejak zamannya nenek moyang. Zaman penyebaran Agama Islam di
Desa ini, yang dilakukan oleh Syeh Maulana Ibrahim Maghribi. Pelaksanaan
tradisi buka luwur ini dimulai pada hari Kamis sore dengan melakukan
pembersihan makam, kemudian malam harinya diadakan tirakatan di lokasi
Makam Syieh Maulana Maghribi. Pada pagi harinya yang bertepatan dengan
hari Jumat terakhir bulan Asyuro). Rangkaian acara diawali dengan kirab
kain lurup makam, berikut sesaji lainnya dari rumah juru kunci makam
yang diikuti oleh warga masyarakat di sekitar di Kecamatan Ampel.
Sedangkan warga di sekitar datang ke makam dengan membawa makanan dan
lauk pauknya untuk kenduri di makam. Kemudian, dilanjutkan acara
penggantian lurup, tabur bunga, tahlil, kenduri dan doa serta diahkiri
dengan tradisi Ngalap Berkah.
“Tutup makam yang lama untuk diganti luruf
atau kain yang baru “ Tegas Hartono. Setelah kirab selesai dilanjutkan
dengan tradisi yang tidak kalah menariknya yaitu silaturahmi kerumah
penduduk setempat. Oleh karena itu sangat sayang bila tidak melihat
tradisi ini. Usai acara pun masih banyak warga yang berdatangan ke
makam. Warga berdesakan masuk ke makam Syeh Maulana Ibrahim Maghribi
untuk memanjatkan doa. Prosesi Ngalap Berkah itulah yang paling dinanti
pengunjung.
Usai pembacaan tahlil dan doa, ratusan warga langsung
merangsek ke sisi utara makam. Mereka berebut ubo rampe sesaji dan janur
yang dipasang di lokasi masuk makam Syeh Mauluana Ibrahim.
Nasi kuning
dalam takir dan beras kuning yang sudah dibungkus kertas kecil juga
diperebutkan. Ubarampe lain berupa janur kuning dan tebu wulung juga
diambil oleh pengunjung. Sementara itu, makanan yang dibawa oleh warga
setempat juga dibagi-bagikan kepada pengunjung. Salah seorang pengunjung
dari Semarang Suci, 50 tahun menjelakan setiap tahun pihaknya selalu
dating pada acara Buka Luwur di pantaran Ampel. Pihaknya yang berprofesi
sebagai pedagang dating jauh – jauh dari Semarang hanya bertujuan
untuk ngalah berkah agar diberi kesehatan, panjang umur serta murah
rejeki. “ Saya sebagai pedagang makanan biar dagangan saya laris dan
rejekinya lumintu “ katanya.
Selain sebagai upaya Nguri Uri Budaya, Buka
Luwur ini juga dimaksudkan untuk promosi wisata di kabupaten Boyolali .
" Mereka yang datang itu diharapkan mengajak teman, keluarga dan handai
tolan untuk datang lagi di obyek - obyek wisata yang ada di Kabupaten
Boyolali " Pungkasnya.
0 Response to "Ribuan orang dari berbagai daerah mengikuti acara Tradisi Buka Luwur di makam Syeh Maulana Malik Ibrahim"
Posting Komentar